KAJIAN SOFTWARE PENYADAP

 

MAKALAH

SISTEM KEAMANAN INFORMASI

image

 

 

OLEH

 

    1.  

PRODI : PG TIK

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU TIK

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

CITRA BINA NUSANTARA

KUPANG

2018

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Iris adalah salah satu sifat fisik manusia yang unik. Pada umumnya Iris setiap individu berbeda-beda. Iris manusia berisi informasi tekstur yang beragam dan berfungsi sebagai informasi penting untuk identifikasi biometrik. Biometri adalah cabang ilmu untuk mengidentifikasi individu berdasarkan sifat-sifat fisiknya.Iris merupakan salah satu identifikasi perorangan yang bersifat unik dan salah satu modalitas biometrik yang cukup akurat. Iris dimiliki oleh semua orang (universal), tidak ada dua orang atau lebih yang identik irisnya (unik). Iris juga tidak dapat berubah dan dapat diambil atau diukur secara kualitatif. Secara umum iris digunakan sebagai sistem identifikasi yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi seperti system security, yaitu akses untuk masuk ke suatu area dan authentication system, yaitu akses data yang sifatnya rahasia dan terbatas. Namun, tidak selamanya sistem pengidentifikasian iris tidak bisa diretas. Teknik peretasan (spoofing) juga dapat digunakan untuk mengaburkan atau meniru identitas dan meningkatkan risiko penerimaan palsu atau penolakan palsu. Pengakuan otentik terhadap individu selalu menjadi tantangan penelitian yang penting. Di antara berbagai metode pengenalan biomerik, jari, wajah, dan iris adalah yang paling sering digunakan. Ketiganya sering digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk ID nasional proyek dan keamanan perbatasan. Iris memiliki variasi tekstur yang sangat unik, karena itu iris dapat digunakan sebagai pengenalan biometri yang cukup akurat.

 

 

 

 

 

 

 

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1. pengertian iris

meningkatnya penggunaan pengenalan iris untuk skala besar sebagai aplikasi identitas, tantangan baru muncul, dimana keadaan tersebut mempengaruhi distribusi nilai perbandingan nilai keabsahan / asli dan penipu. Salah satunya seperti “spoofing iris” yang relatif kurang dieksplorasi dalam literatur. Iris spoofing adalah mekanisme yang satu dapat mengaburkan atau meniru identitas individu. Di bawah ini adalah beberapa cara mudah spoofing iris (non-bedah) :Pelebaran pupil: dapat terjadi karena variasi pencahayaan, alkohol (zat) Konsumsi obat-obatan. Pelebaran pupil besar dapat menyebabkan pola iris untuk bisa dikenali.Lensa kontak bertekstur: Beberapa peneliti memiliki menunjukkan bahwa lensa kontak berwarna maupun bertekstur dapat memblokir pola iris aktual (asli) dan mengelabui pengakuan iris oleh sistem. Pola kesamaan Inter-class dan intra-class secara signifikan dipengaruhi oleh kontak yang berwarna maupun bertekstur. Demikian pula, lensa dengan iris dicat obfuscates (gelap) pada pola mata yang sebenarnya akan menciptakan perbedaan penampilan yang tidak terlihat oleh sistem pengenalan iris.Print Attack (Iris cetak): Menyajikan gambar yang sudah dicetak dari iris ke pemindai / sistem sehingga dapat membantu meniru identitas seseorang. Dengan printer yang sesuai dan kombinasi kertas, kualitas iris dicetak sangat besar dan itu cukup untuk menyesatkan sistem pengenalan iris.

2.2. TEKNIK SPOOFING (PRINT ATTACK)

Dalam kasus ini, teknik yang digunakan berfokus pada spoofing melalui PRINT ATTACK (pencetakan gambar iris). Print Attack dapat didefinisikan sebagai teknik spoofing dengan serangan yang menggunakan gambar pola iris actual (asli) yang dicetak di atas kertas dan kemudian dipindai melalui scanner biasa (disebut sebagai cetak + pemindaian / scan attack ). Atau hal tersebut dapat dilakukan dengan mengambil foto melalui scanner iris (disebut sebagai print + capture attack). Scan yang berhasil ditangkap ini kemudian digunakan oleh penipu untuk menyerang sistem. Spoofing dapat dilakukan dengan cara :Dimana gambar palsu yang didapat dari database kemudian dicetak (hasil cetakan) lalu diberikan kepada sensor.Berikut ini akan dijelaskan teknik Print Attack iris Spoofing sesuai dengan sumber (makalah) yang didapatkan. Hasil Print+Scan Iris normal memiliki tingkat akurasi Kesalahan Penerimaan Palsu (False Acceptance Rate) yang cukup tinggi yakni 62,37% untuk scanner Vista dan 47,94 % untuk iris scanner Cogent. ada beberapa usulan untuk mengatasi iris spoofing ini, diantaranya :  Daugman mengusulkan analisis spektrum frekuensi untuk mencegah penipuan  . (untuk membedakan antara iris asli dan palsu). dan mengusulkan pendekatan neural network untuk pengenalan iris dan untuk mendeteksi pola iris “hidup” versus pola iris “dicetak”. melakukan percobaan pada databes terbatas dari 19 orang. mereka mengamati bahwa dengan pilihan alat yang tepat (printer, kertas yang digunakan untuk cetakan, algoritma pengolahan,)  iris yang hasil pencetakan berhasil terdaftar dan cocok oleh sistem pengenalan biometric (iris).Peneliti lain juga menggunakan algoritma untuk mendeteksi teknik spoofing pencetakan pada lensa kontak. Ditambah dengan analisis mendalam tentang bagaimana lensa kontak bertekstur dapat mempengaruhi kinerja pengenalan iris.

2.3. MENCEGAH SPOOFING IRIS RECOGNITION SYSTEM

cara mengatasi PRINT ATTACK pada iris spoofing adalah dengan menggunakan Pendeteksian Iris Spoofing dengan menggunakan deskriptor gambar.Pendeteksian ini berguna untuk mengetahui iris asli dengan iris palsu (hasil cetakan). Iris yang menggunakan lensa kontak akan hasil penelurusan angka binernya akan berbeda dengan iris mata tanpa lensa kontak. Untuk mengurangi efek ini, algoritma pendeteksi spoof dapat dimanfaatkan sebagai pendekatan preprocessing.Untuk caranya dapat dilakukan seperti berikut :Pertama, pada deskripsi gambar iris daerah iris yang tersegmentasi dan kemudian  dipotong untuk ukuran yang lebih kecil(yaitu untuk mengurangi periokular yang wilayah dan tetap hanya pola iris). Kemudian digunakan teknik biner yang memberikan nol setiap pixel di luar wilayah iris dan angka satu pada daerah iris (fiturnya).   

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 3.1.  KESIMPULAN

Ada beberapa teknik Iris Spoofing yang bisa dilakukan, antara lain :  Pelebaran pupil  Lensa kontakbertekstur Print Attack Print Attack dapat didefinisikan sebagai teknik spoofing dengan serangan yang menggunakan gambar pola iris actual (asli) yang dicetak di atas kertas dan kemudian dipindai melalui scanner biasa (disebut sebagai cetak + pemindaian / scan attack ). Langkah-langkahnya :Melakukan pre-processing gambar iris hasil scan.Mencetaknya pada selembar kertas   Mencobanya pada sensor sistem pengenalan Iris.Teknik Anti-Spoofing yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan dekriptor gambar. Yakni dengan membuat / menjadikan gambar ke dalam bentuk biner.Cara Anti-Spoofing yang lain dapat dilakukan dengan menggunakan Liveness Detection, Motion Analysis, dan memanfaatkan algoritma genetika (mengubah gambar ke dalam bentuk untaian kromosom).

Latest comments

No comments